Jakarta, Selama ini kesehatan remaja tidak terlalu mendapatkan perhatian khusus. Padahal untuk membentuk masa depan yang cerdas, kreatif dan berperilaku baik juga dibutuhkan remaja yang sehat secara fisik dan juga psikososial.
"Jika remajanya sehat, cerdas, kreatif dan berperilaku baik maka di masa depannya akan siap untuk menjadi seorang tenaga kerja yang bermutu, orangtua yang bermutu serta anggota masyarakat yang bermutu, " ujar Dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi dalam acara seminar Mengenal Lebih Dekat Kesehatan Remaja di Hotel Haris, Jakarta, Rabu (16/6/2010).
Seseorang disebut sebagai remaja saat berusia 10-18 tahun, karena itu masa remaja masih termasuk ke dalam masa anak-anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Kesehatan seorang remaja tidak hanya sebatas sehat fisik tapi juga termasuk dalam sehat rohani dan sosial (psikososial).
"Remaja adalah suatu produk dari masa bayi dan balita. Jadi kalau masa bayi dan balitanya tidak bagus maka remajanya juga memiliki kemungkinan tidak terlalu bagus. Selain itu masa depan suatu generasi juga dipengaruhi oleh masa remajanya," ungkap dokter yang juga menjabat sebagai sekretaris Satgas IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Seorang remaja dikatakan sehat, cerdas, kreatif dan berperilaku baik jika tidak ada penyakit yang berbahaya (misalnya anemia, penyakit kelamin, HIV, penyakit akibat rokok, tuberkulosis atau demam tifoid), tumbuh kembang optimal dalam hal fisik, kognitif dan perilaku serta siap untuk menjadi masa depan yang bermutu.
"Berdasarkan survei tahun 2001 didapatkan sekitar 26 persen remaja mengalami anemia. Hal ini bisa membuat anak memiliki kecerdasan yang rendah, prestasi di sekolah menurun, gangguan perilaku serta gangguan keterampilan dalam memecahkan masalah," ungkapnya.
Lebih lanjut Dr Soedjatmiko menambahkan seorang remaja juga tetap membutuhkan imunisasi untuk menunjang kesehatannya. Imunisasi yang diberikan pada saat remaja adalah vaksinasi TT (tetanus toksoid), Td (tetanus difteri), MMR (mumps, morbilli, rubella), influenza, demam tifoid dan untuk remaja putri bisa diberikan HPV (human papiloma virus) untuk mencegah kanker leher rahim sejak usia 10 tahun.
Untuk menciptakan remaja yang sehat, cerdas, kreatif dan berperilaku baik dibutuhkan sikap saling menyesuaikan antara remaja, orangtua, guru dan orang-orang disekitarnya, komunikasi dan dialog yang terbuka, edukasi mengenai perilaku hidup sehat remaja, pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, imunisasi dan menyesuaikan keinginan remaja dengan moral, hukum dan agama.
"Perilaku hidup sehat ini harus diterapkan di rumah, di jalan (saat ke/dari sekolah atau ke/dari tempat lain), di sekolah dan di tempat lain seperti tempat kursus, tempat anak menyalurkan hobi, organisasi atau rekreasi," ungkap Ketua divisi tumbuh kembang, departemen pediatri sosial FKUI/RSCM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar