akarta - Bagi para pemula, lari sejauh 10 KM akan terasa sangat berat. Berbeda dengan para atlet, orang awam mungkin harus berjam-jam untuk mencapai finis. Tapi tak perlu khawatir, tips berikut ini mungkin bisa membantu Anda 'bertahan'
Dalam gelaran Jakarta Internasional 10K yang akan dilaksanakan pada 20 Juni mendatang, para peserta yang terbagi dalam kategori umum, pelajar, atlet nasional dan internasional itu harus berlari sejauh 10 KM. Rute yang akan dilalui oleh para pelari mulai dari Silang Monas Barat Daya berlanjut ke Jl MH Thamrin, Bundaran HI hingga Jalan Jenderal Sudirman. Setelah itu, para pelari akan berputar arah di depan bekas Stasiun Pompa Bensin Semanggi dan kembali ke Jl Sudirman hingga Silang Monas Barat Daya.
Untuk bisa bertahan hingga finish tentunya butuh persiapan. Sebelum bertanding, sebaiknya Anda sarapan terlebih dulu. Namun, mengkonsumsi makanan yang terlalu berat tidak dianjurkan karena akan mempengaruhi kemampuan berlari.
"Kalau sebelum lomba makan ringan saja, roti sama minum teh manis," kata Ketua Komisi Perlombaan dan Perwasitan PB PASI, Sumartoyo kepada detiksport, Rabu (16/6/2010). (Informasi JI10K lihat di sini)
Setelah itu, pemanasan. Otot kaki dan lengan perlu diregangkan terlebih dulu sebelum memulai aktivitas berlari. Diterangkan Sumartoyo, waktu minimum pemanasan adalah 10 menit.
Bagaimana tips saat berlomba? Sebaiknya para pemula tidak terlalu cepat melangkahkan kaki di awal jalur. Biasanya, pelari pemula yang menggeber dirinya di awal lomba, akan kehabisan nafas di tengah perjalanan.
"Lebih baik mulai dengan pelan dan bertahan dengan kecepatan itu. Biar lambat asal selamat," tambahnya.
Mengolah nafas dengan baik saat berlari juga bisa membantu daya tahan. Menurut Sumartoyo, semakin banyak oksigen yang bisa dihirup, semakin banyak energi yang bisa diperoleh.
"Kalau bisa, nafas dengan hidung dan mulut, karena bisa lebih banyak menarik oksigen," sarannya.
Terakhir, race director JI10K ini juga memberikan tips agar para peserta rileks selama perlombaan berlangsung. Tidak perlu memaksakan diri untuk bisa mencapai finish. Panitia sudah menyiapkan stan minum di beberapa lokasi dan pos untuk mengguyur tubuh jika sudah kelelahan.
Selain itu, tujuh ambulans juga sudah bersiaga untuk mengantisipasi para peserta yang tidak kuat hingga garis akhir. "Petugas kesehatan juga akan diperbolehkan untuk menghentikan peserta yang nggak kuat. Jadi jangan marah kalau disuruh berhenti, karena bahaya kalau dipaksakan," pungkasnya.
catatannya jadi membangkitkan semangat berolahraga .
BalasHapusLanjutkan !
HAHA