Kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) selama ini lebih identik dengan kesehatan jantung. Studi terbaru menyebutkan kadar HDL yang tinggi dalam darah juga akan menurunkan risiko terkena kanker.
HDL ibarat pemulung atau kolesterol pembersih. HDL akan membantu menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam darah. "Naiknya kadar HDL sekitar 10 poin bisa mengurangi risiko kanker hingga sepertinya dalam waktu 4,5 tahun," kata Dr Richard Karas, ketua peneliti.
Dalam penelitiannya, Karas dan timnya secara random menganalisis 24 percobaan untuk mengetahui efek turunnya kolesterol jahat dari pemakaian obat golongan statin terhadap kesehatan jantung. Ternyata, dari penelitian itu diketahui pula manfaat tambahan dari turunnya kolesterol jahat, yakni menurunnya risiko kanker.
"Naiknya kadar HDL memang berkaitan dengan berkurangnya risiko kanker, tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa terjadi hubungan sebab akibat," kata Karas.
Ia menyebutkan, HDL akan mengubah fungsi sistem imun yang bertugas menyerang sel abnormal yang mungkin sel prakanker. "HDL juga mengandung antioksidan dan ini tentu bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker," katanya.
Kolesterol baik juga diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi. Inflamasi atau peradangan sendiri merupakan penyebab utama berbagai penyakit, seperti diabetes hingga kanker.
Untuk membuktikannya memang dibutuhkan percobaan untuk mengetahui apakah obat yang meningkatkan kadar HDL akan menurunkan insiden kanker. Namun, obat tersebut saat ini belum ada di pasaran meski beberapa sudah dalam tahap uji coba oleh perusahaan farmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar